Dalam dunia kerja, bila selalu merasa diri paling benar maka ada aturan rimba nya, yaitu bila selalu merasa diri paling benar maka sanggup kartu kuning dari atasan wwkwkwkwkw
Jika kita menjadi atasan dan selalu merasa diri paling benar , maka rasa hormat dari bawahan akan berkurang , kerugiannya ialah tertekannya daya kreatifitas dari bawahan, dan bawahan akan menjadi menyerupai robot yang hanya menunggu perintah saja barulah sanggup bertindak. Kurang inisiatif dari bawahan maka beban kita sebagai atasan akan bertambah wkwkwkwkwkw
Kembali dalam hal trading, bila selalu ingin merasa benar dalam hal trading maka bila ternyata evaluasi atau analisa kita salah dan tetap ngotot untuk mempertahankannya maka dana dalam portofolio lah yang akan mendapatkan hukumannya dalam bentuk lose atau boleh juga dikatakan potensial lose, yang nantinya akan menjadi lose sungguhan bila kita sudah tak sanggup lagi melihat merahnya portfolio. Buah atas kerasnya hati untuk merasa diri selalu benar ialah hancurnya hasil trading serta habisnya dana yang ada.
Coba anda lihat semua analisa yang pernah saya lakukan, lebih banyak salah daripada benarnya, namun hasil yang saya terima masih profit sejauh ini, dikarenakan saya selalu siap bila analisa saya salah, siap untuk keluar dari trading yang sudah salah analisa, keluar dengan memakai automatic Stop Lose, semoga perasaan saya sama sekali tidak terlibat dalam acara trading.
Jika saya selalu merasa benar, maka kapan saya sanggup berguru dari kesalahan yang saya buat.
Seperti slogan iklan Rinso " Gak ada noda, yah gak belajar "
0 Response to "Haruskah Kita Untuk Selalu Benar "
Post a Comment