Beberapa hari ini ramai dibicarakan mengenai investasi bodong berkedok investasi emas.
Sebut saja dua nama perusahaan adalah Raihan Jewellery dan Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS).
Mereka memperlihatkan investasi dengan penawaran ibarat ini, harga emas 1 kg yang seharusnya berharga Rp.500jt mereka tawarkan kepada investor dengan harga Rp.700jt , emas 1 kg diterima oleh investor dan investor mendapatkan laba sebesar 2% perbulan (Rp.14jt) selamanya (anggap saja begitu).
Sampai disini, aku jikalau jadi calon investornya sudah niscaya tergiur, masuk akal saja aku kan juga insan yang ingin mendapatkan laba niscaya tanpa harus bersusah payah :)) namun sisi budi aku juga biasanya pribadi berhitung he..he..he..krn aku suka dengan angka :))
Anggap saja aku sebagai owner yang memperlihatkan investasi ini, maka berikut perhitungannya :
modal 1 kg emas = 500jt
terima dana = 700jt
maka aku akan mendapatkan cash sebesar 200jt, yang mana setiap bulannya aku harus mengeluarkan dana sebesar 14jt untuk membayar kepada nasabah sebagai bentuk royalty untuk mereka.
14jt itu = 7% dari dana 200jt, nah....sampai disini terperinci aku niscaya akan sedikit pusing untuk bisa memutarkan dana untuk harus bisa terus profit 7% per bulan !!!! (bukan 7% per tahun)
Jika aku sebagai owner sebuah perusahaan, ngapain aku harus mencari santunan untuk modal kerja perusahaan yang mana bunga pinjamannya mencapai 7% per bulan (84% per tahun). Bukankah jikalau kini pinjam uang di bank untuk modal kerja hanya sekitar...katakanlah 12% per tahun, lebih murah pinjam uang dibank toh, kecuali jikalau aku tak punya aset sama sekali untuk dijaminkan ke bank, yah mungkin saja akibatnya aku harus pinjam kepada pihak lain dengan bunga 84% per tahun !!!! (gile kapan bisa balikinnya yah ) emas saja rata-rata kenaikan per tahunnya tidak ada 84%.
Saya jadi teringat dengan perusahaan Telekomunikasi Indonesia yang beraset 100 trilyun , perusahaan yang begitu besar bahkan hampir mustahil untuk gulung tikar , hanya bisa menghasilkan keuntungkan dalam satu tahun sebesar 13 trilyun (untung 13% per tahun ), atau Indofood yang beraset 57 trilyun bisa maraup untung sebesar 3 trilyun dalam 1 tahun (5% per tahun ) . Mereka ada perusahaan besar yang mana dengan aset yang mereka miliki, masih belum bisa menghasilkan laba 84% per tahun dibandingkan dengan aset yang mereka miliki. Nah bagaimana mungkin dengan aset hanya 200jt bisa menghasilkan laba minimal 84% per tahun yang mana itupun dibagikan semua kepada investor yang menanamkan modalnya kepada saya, trus aku makan apa donk........:))
Yah terkadang kita perlu coba berfikir dari sudut pandang orang yang memperlihatkan investasi , bagaimana jikalau jika jadi orang tersebut, bagaimana cara memutar uang yang didapat dari investor, apakah kita bisa ? apakah masuk budi ?
Yah mungkin saja aku ini orang kolot, yang hanya tau investasi itu yah ibarat beli tanah, beli rumah, beli saham, beli surat utang. Dan untungnya juga aku ini seorang penjudi, yang mana kalau mau sanggup uang yah mesti ada resiko siap kalah yang mesti dihadapi, jadinya aku selalu selamat dari investasi-investasi bodong, sebab berdasarkan aku kalau mau sanggup untung yah mesti berusaha. Dan tidak ada yang instan di dunia ini, sebab yang instan hanya ada satu yaitu......mie instan wkwkwkwkw
PS: kini dikota aku sudah mulai masuk lagi bentuk investasi baru, adalah saham pra-IPO , bau-baunya ini juga scam ^__^ kita lihat saja nanti beberapa bulan kemudian :))
0 Response to "Investasi Bodong ?"
Post a Comment