gambar 1
klik pada gambar untuk memperbesar tampilan gambar
Pada gambar 1 diatas, saya cantumkan harga emas semenjak januari 2008, yang mana pada final bulan januari 2008 harga emas untuk 1 gram nya ialah Rp.270.915. Saya mencoba untuk melaksanakan ilustrasi pembelian emas dengan melaksanakan pembelian sebesar Rp.3.000.000 per bulan nya.
Dengan ilustrasi diatas maka sanggup terlihat bahwa untuk bulan januari 2008 dengan dana 3jt bisa membeli emas sebanyak 11 gram kemudian pada bulan februari bisa membeli sebanyak 10 gram dengan harga Rp.284.411 per gram nya dan seterusnya.
Sampai dengan desember 2008 total dana yg dipakai untuk membeli emas ialah Rp.34.739.968 dengan sudah mendapatkan emas sebanyak 129 gram. Nilai 129 gram emas tersebut dengan harga pada ketika final desember 2008 itu ialah Rp.41.199.945 , ada peningkatan atas dana yang telah dikeluarkan untuk membeli emas 129 gram tersebut , sebesar 18%. Lumayanlah jikalau dibandingkan dengan hanya menaruh unag tersebut di bank dan hanya mengharapkan bunga, hingga sini sudah sanggup terlihat bahwa emas memang sanggup melindungi nilai uang kita terhadap penggerusan nilai uang yaitu inflasi yang ketika tahun 2008 itu mencapai 10% lebih.
Pembelian dilakukan terus hingga dengan final tahun 2009, tiap bulan melaksanakan pembelian sebesar 3 juta maksimal. Harga emas pada desember 2009 mencapai Rp.331.266 / gram. Sampai dengan final desember ini sanggup terlihat bahwa total pembelian emas sebanyak 201 gram butuh dana total Rp.59.760.820 dan jikalau emas ini dijual semua pada harga ketika itu akan mendapatkan dana Rp.66.584.643 yang mendapatkan return 11% selama 2 tahun. Imbal hasil hingga dengan tahun ke dua ini sedikit dibawah ekspektasi dikarena pada 2009 harga emas bergerak dalam kondisi flat antara Rp.339.000 /gram - Rp.331.000 /gram.
gambar 2
Dengan gambar ke dua diatas , ilustrasi pembelian emas terus dilakukan hingga tahun 2011, return yang didapat dalam 4 tahun berinvestasi dengan membeli emas secara fisik ini ialah 34% dengan harga emas pada final tahun 2011 ada pada Rp.452.000/gram.
gambar 3
Sampai final tahun 2012 yang ketika ini masih pada bulan oktober, harga emas sudah menyentuh harga Rp.546.675/gram, total dana dipakai ialah Rp.164.000.000 dengan mendapatkan emas sebanyak 460 gram (hampir setengah kilo wkwkwkwkw).
Jika emas tersebut semuanya dijual , maka return atau imbal hasil atas investasi emas ini ialah 53% dalam 4 tahun, yah tidak mengecewakan lah yeeee gak buruk-buruk amat, rata-rata pertahun ialah 10%, masih lebih tinggi daripada ditaruh saja di bank ^o^
Jika kita ingin menikmati hasil dari investasi ini, maka hanya ada 1 jalan, yaitu menjual nya, jikalau kita tidak menjual emas tersebut maka tidak akan ada hasil yang didapat dikarena keuntungan tersebut (capital gain) masih berupa angka diatas kertas saja. Tidak ada arus kas yang kita sanggup dari aktivitas menyimpan emas ini. ( masih lebih baik piara sapi yah......sambil menunggu sapi nya gemuk, susu nya bisa dijual terlebih dahulu )
Bagi pribadi yang tidak terlalu bahagia dengan pergerakan harga yang selalu naik turun dalam rentang harga yang lebar, maka investasi dengan menyimpan emas fisik ini ialah pilihan yang bijaksana, namun kelemahannya ialah tidak ada arus kas rutin yang bisa didapatkan jikalau tidak melaksanakan penjualan emas tersebut. Mau sanggup untung berarti mesti menjual emas nya terlebih dahulu. ^o^
Sebenarnya , masih lebih menguntungkan berinvestasi di bidang property, sebagai teladan misalkan dengan membeli sebuah rumah seharga 300jt kemudian disewakan , mungkin masih bisa mendapatkan uang sewa dikisaran angka 15jt/tahun ( uang sewa ini ialah arus kas) dan disertai juga dengan bertumbuhnya nilai rumah tersebut, jadi keuntungan didapat dari 2 sumber yaitu arus kas dan capital gain (saat dijual). Namun itu pun jikalau selalu tersewa setiap tahunnya he..he..he.. jikalau misalkan 1 tahun saja tidak tersewa...yah berarti rugi di biaya pemeliharaan + listrik + air.
Namun rasanya tidak adil jikalau membandingkan antara investasi di emas dengan membeli sebuah rumah yang nantinya akan disewakan , alasannya ialah yang teladan emas tadi hanya memakai dana total sebesar 164jt (3jt per bulan) sedangkan yang rumah tadi butuh dana 300jt, jikalau membeli sebuah rumah seharga 300jt kebanyakan akan menempuh jalan cicilan di bank , jikalau mengandalkan cicilan di bank maka uang sewa pertahun tadi sudah niscaya tidak bisa menutupi cicilan kredit rumah yang harus dibayar pertahunnya (kecuali rumah tersebut disewa oleh perusahaan asing yang bayar pake $ dollar ) wkwkwkw saya bercanda saja......jangan terlalu serius membacanya.
Nah...sekarang masuk pada Franchise Saham , mirip pada bidang bergotong-royong di franchise (waralaba), tentunya dalam memutuskan untuk menentukan perusahaan franchise yang akan kita beli hak dagangnya , wajib dilihat terlebih dahulu kinerja masa kemudian perusahaan tersebut, kita tidak ingin tercebur ke dalam perusahaan franchise atau perusahaan yang menjual hak dagangnya hanya untuk mendapatkan keuantungan cepat semata dari pihak kita sebagai investor yang membeli franchise atau hak dagang tersebut. Sudah niscaya setiap orang ingin membeli franchise seperti KFC, McDonalds, Pizza Hut, Starbucks, Bread Talk........mengapa ?
alasannya ialah sudah terang bahwa franchise yang saya sebutkan diatas tadi itu sudah mempunyai sistem bisnis yang telah teruji cukup panjang, teruji bisa mencetak keuntungan dalam setiap kondisi ekonomi, dan induk perusahaan franchise tersebut selalu melaksanakan aktivitas marketing atau iklan semoga brand dagang mereka selalu berpengaruh dan produk gres yang dikeluarkan bisa laris dipasaran. Kita sebagai investor yang membeli franchise tersebut tidak perlu susah-susah berfikir melaksanakan aktivitas marketing yang sempurna semoga produk kita laku, sudah ada yang melakukannya untuk diri kita sebagai investor, sudah ada sistem yang menjalankan semua aktivitas bisnis yang ada, diri kita sebagai investor hanya perlu menyediakan dananya saja yang dikeluarkan ketika membeli hak perjuangan franchise tersebut dan tentunya mesti dibayar dimuka (tidak bisa dicicil 2-3 tahun wkwkwkwkw ). Pokoknya kita tinggal ongkang-ongkang kaki saja, dan uang tiba ^..^
Pertimbangan yang mesti diperhitungkan ketika ingin membeli saham dengan membeli franchise bergotong-royong sama, dalam membeli saham tentunya tidaklah bijak jikalau membeli saham dari sebuah perusahaan yang mempunyai banyak utang dan tidak bisa membuat keuantungan atau keuntungan , alangkah konyolnya jikalau kita berinvestasi diperusahaan yang mirip itu.
Kurang bijaksana juga jikalau kita membeli sebuah franchise yang belum teruji sistem bisnis nya dan biasanya kita sangat tertarik terhadap franchise tersebut dikarenakan dijual dengan harga yang murah, misalkan dibawah 100jt (namun bukan berarti semua franchise dibawah 100jt itu tidak anggun loh ya, ada jg yang bagus, namun yah perlu dipelajari lebih dalam lagi) , harga franchise-franchise yang saya sebutkan diatas tadi rata-rata diatas 1 milyar, dan itupun mesti dibayar cash , tak bisa dicicil selama 3-4 tahun wkwkwkwkw
- Nah....bagaimana jikalau orang mirip saya yang mampunya cuma membeli franchise kecil namun saya takut jikalau franchise tersebut gagal ditengah jalan alasannya ialah sistem bisnis yang belum sepenuhnya teruji.
- Bagaimana juga dengan orang-orang diluar sana yang ingin mempunyai sebuah bisnis namun ketika ini mereka masih terikat waktu alasannya ialah masih bekerja kepada orang lain serta keterbatasan dana untuk memulai suatu perjuangan , namun sudah ingin dan sangat paham bahwa kita mustahil bekerja disepanjang hidup kita.
Kita sama-sama sudah sering mendengar produk-produk yang selalu laris dipasaran, tentunya kita ingin mempunyai perusahaan yang menjual produk-produk tersebut, perusahaan yang produknya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, perusahaan yang dikelola oleh management yang baik, perusahaan yang tidak mempunyai hutang dalam jumlah besar.
Dalam teladan kali ini, saya akan gunakan KLBF (Kalbe Farma) , produk yang dijual ialah obat-obatan dan makanan/ minuman bernutrisi. Perusahaan ini sudah usang berdiri, produk nya pun selalu laris dan diterima baik oleh masyarakat, dikelola oleh management yang baik, jaringan distribusi produk sudah tersebar keseluruh pelosok tanah air, fungsi marketing dalam hal memperkuat brand/ brand pun selalu dijalankan yang mana kita selalu melihat iklan produk-produk dari kalbe farma hampir setiap hari , namun tentunya untuk membangun perusahaan mirip ini diharapkan modal yang sangat besar dan perlu waktu yang tidak singkat, daripada pusing-pusing memikirkan bagaimana cara membangun perusahaan homogen , berkutat dengan izin perjuangan yang berbelit-belit serta pencarian kebutuhan modal awal yang sangat berat , belum lagi mengatur serta mendidik pegawai yang tidak bisa dilakukan waktu singkat, serta mencari daerah atau pun mendirikan pabrik yang mustahil disulap selesai dalam 1 malam wkwkwkw..........maka mungkin ilustrasi dibawah ini bisa menjadi materi pertimbangan bagi anda yang ingin terjun dalam investasi di pasar modal indonesia.
gambar 1
Pada ilustrasi pembelian saham KLBF (kalbe farma) diatas, saya contohkan jikalau pembelian dilakukan sebesar maksimal 3jt/bulan, yang mana pembelian dilakukan selalu pada final bulan, nilai 3jt/bulan ini sama saya gunakan juga pada ilustrasi pembelian emas diatas tadi, semoga sanggup anda bandingkan hasil akhirnya nanti.
Bulan januari 2008 harga saham KLBF ialah 1.200 / lembar, dengan dana 3jt maka bisa membeli sebanyak 2.500 lembar atau 5 lot saham (1 lot = 500 lembar ). Pembelian terus dilakukan setiap final bulan mirip juga jikalau mencicil kredit ke bank atas pembelian sebuah property.
Sampai pada final tahun 2008 , sudah mempunyai 54.000 (108 lot) lembar saham KLBF dengan modal pembelian sebesar Rp.35.675.000 dalam setahun ini namun sahamnya jikalau dijual semua pada harga desember di Rp.400/lembar hanya bernilai Rp.21.600.000 mengalami penurunan sebesar 39%. Namun mirip yang anda lihat, harga KLBF diakhir tahun 2008 hanya Rp.400 / lembar bahkan sempat berada pada harga Rp.365 turun 70% !!!! dari harga 1.200, ini istilahnya "modar" wkwkwkwkw........
Sampai pada posisi ini sudah tentu semua orang akan ketakutan, namun yang perlu diketahui ialah pada tahun 2008 itu terjadi krisis financial dinegeri Amerika yang membuat kepanikan bahkan hingga sebuah bank yang sangat besar ukurannya di sana, bangkrut.Harga rumah di amerika turun banyak dikarenakan terjadinya kemacetan kredit perumahan dalam skala besar. Efek krisis ini menghampiri seluruh negara, bahkan krisis financial 2008 ini hanya bisa disamakan dengan krisis besar ditahun 1928 yang membuat amerika terpuruk selama 15 tahun, perlu perang dunia II untuk sanggup membuat roda perekonomian amerika bangun kembali wkwkwkwkw.
Dan pada ketika tahun 2008 tersebut porsi dana asing yang berada dalam bursa imbas indonesia masih cukup besar yaitu hampir 80%, dengan terjadinya kepanikan di amerika maka sudah niscaya seluruh aset liquid mirip saham misalnya , akan dijual habis-habisan semoga sanggup ditarik kembali ke negera asalnya untuk menstabilkan perusahaan induk yang ada disana, ini menjadikan tekanan jual terjadi kepada seluruh bursa saham dunia. Harga buah sawit (tandan buah segar) untuk 1kg pada ketika itu turun dari Rp.1.200/kg menjadi hanya Rp.250/kg, pada ketika itu kondisi petani sawit serba salah semua alasannya ialah jikalau dipanen maka sudah niscaya tidak akan menutup cost/ biaya namun jikalau tidak dipanen maka akan berefek kurang baik kepada panen sawit berikutnya, kesannya buah sawit ini berubah nama menjadi buah simalakama ^o^, bayangkan bagaimana kondisi para petani atau pengusaha sawit pada ketika itu. Krisis mirip ini bukanlah krisis yang terjadi setiap tahun, dengan melihat ilustrasi diatas maka hanya pribadi-pribadi yang memang mempunyai semangat wiraswasta yang tinggi sajalah yang bisa bertahan untuk melanjutkan pembelian pada ilustrasi diatas, alasannya ialah para wiraswasta ini tentunya sadar bahwa ditengah krisis pastilah ada peluang besar yang tersimpan dibalik krisis tersebut, sama mirip para pengusaha sawit yang pada ketika itu terpukul, mereka melihat orientasi jangka panjang sehingga keadaan 2008 tersebut tidak akan menyusutkan cita-cita mereka untuk tetap berkebun sawit. Oleh alasannya ialah itulah ilustrasi diatas saya buat dengan cara membeli secara mencicil, tidak membeli eksklusif dengan jumlah uang yang besar.
Dan pada ketika tahun 2008 tersebut porsi dana asing yang berada dalam bursa imbas indonesia masih cukup besar yaitu hampir 80%, dengan terjadinya kepanikan di amerika maka sudah niscaya seluruh aset liquid mirip saham misalnya , akan dijual habis-habisan semoga sanggup ditarik kembali ke negera asalnya untuk menstabilkan perusahaan induk yang ada disana, ini menjadikan tekanan jual terjadi kepada seluruh bursa saham dunia. Harga buah sawit (tandan buah segar) untuk 1kg pada ketika itu turun dari Rp.1.200/kg menjadi hanya Rp.250/kg, pada ketika itu kondisi petani sawit serba salah semua alasannya ialah jikalau dipanen maka sudah niscaya tidak akan menutup cost/ biaya namun jikalau tidak dipanen maka akan berefek kurang baik kepada panen sawit berikutnya, kesannya buah sawit ini berubah nama menjadi buah simalakama ^o^, bayangkan bagaimana kondisi para petani atau pengusaha sawit pada ketika itu. Krisis mirip ini bukanlah krisis yang terjadi setiap tahun, dengan melihat ilustrasi diatas maka hanya pribadi-pribadi yang memang mempunyai semangat wiraswasta yang tinggi sajalah yang bisa bertahan untuk melanjutkan pembelian pada ilustrasi diatas, alasannya ialah para wiraswasta ini tentunya sadar bahwa ditengah krisis pastilah ada peluang besar yang tersimpan dibalik krisis tersebut, sama mirip para pengusaha sawit yang pada ketika itu terpukul, mereka melihat orientasi jangka panjang sehingga keadaan 2008 tersebut tidak akan menyusutkan cita-cita mereka untuk tetap berkebun sawit. Oleh alasannya ialah itulah ilustrasi diatas saya buat dengan cara membeli secara mencicil, tidak membeli eksklusif dengan jumlah uang yang besar.
Saat ini, mungkin sebagian pembaca yang belum mengenal saham, sudah niscaya berfikir bahwa lebih baik berinvestasi di emas fisik, alasannya ialah terlihat lebih aman, lebih bebas dari resiko jantungan, tidur akan lebih nyenyak jikalau punya emas ^__^ yah memang untuk hingga ketika ini, terang bagi yang tidak mempunyai cita-cita berpengaruh untuk berwiraswasta maka sudah terang akan menentukan investasi di emas.
Namun yang ingin saya tekankan pada teladan ini adalah, separah-parahnya keadaan atau krisis pada ketika itu dan dengan curamnya penurunan harga saham KLBF yang dalam tempo waktu 9 bulan turun sebesar 70% dan nilai saham nya pada titik harga terendah tersebut hanya Rp.11.132.500 jikalau dijual semua pada harga Rp.365/lembar .............anda tetap mendapatkan uang Rp.11.132.500 tersebut , uang itu TIDAK HILANG !!!!!!
jadi salah jikalau ada yang bilang "hati-hati kalau main saham, uang bisa habis..............." tolong anda tanyakan kembali sama orang tersebut , satu pertanyaan saja, tidak usah banyak-banyak, pertanyaannya ialah : "orang yang main saham tersebut dan dana nya habis, apakah orang tersebut transaksi "saham" nya bisa dilakukan 24 jam ???? "
dan jikalau jawabannya adalah "ya" maka orang yang menyampaikan bahwa saham bisa membuat uang habis, patut dipertanyakan pengetahuannya ihwal dunia investasi, mengapa ???!!!!!!!
jawabannya sederhana , yaitu Bursa Efek Indonesia hanya buka dan mendapatkan semua transaksi jual beli saham hanya dari jam 9.25 wib s/d 16.00 wib , tidak 24 jam !!!!!!!
jadi orang yang ngakunya habis banyak dari saham tersebut kira-kira transaksi di bursa planet yang mana yah ????? ^___^ atau jangan-jangan habis banyak alasannya ialah sangkut di investasi Koperasi Langit Biru (investasi bodong yang membawa kabur dana nasabah lebih dari 6 trilyun) atau ECMC-gold yang membawa kabur dana investor sebanyak 4 trilyun. (silahkan anda cek beritanya lewat google)
Namun yang ingin saya tekankan pada teladan ini adalah, separah-parahnya keadaan atau krisis pada ketika itu dan dengan curamnya penurunan harga saham KLBF yang dalam tempo waktu 9 bulan turun sebesar 70% dan nilai saham nya pada titik harga terendah tersebut hanya Rp.11.132.500 jikalau dijual semua pada harga Rp.365/lembar .............anda tetap mendapatkan uang Rp.11.132.500 tersebut , uang itu TIDAK HILANG !!!!!!
jadi salah jikalau ada yang bilang "hati-hati kalau main saham, uang bisa habis..............." tolong anda tanyakan kembali sama orang tersebut , satu pertanyaan saja, tidak usah banyak-banyak, pertanyaannya ialah : "orang yang main saham tersebut dan dana nya habis, apakah orang tersebut transaksi "saham" nya bisa dilakukan 24 jam ???? "
dan jikalau jawabannya adalah "ya" maka orang yang menyampaikan bahwa saham bisa membuat uang habis, patut dipertanyakan pengetahuannya ihwal dunia investasi, mengapa ???!!!!!!!
jawabannya sederhana , yaitu Bursa Efek Indonesia hanya buka dan mendapatkan semua transaksi jual beli saham hanya dari jam 9.25 wib s/d 16.00 wib , tidak 24 jam !!!!!!!
jadi orang yang ngakunya habis banyak dari saham tersebut kira-kira transaksi di bursa planet yang mana yah ????? ^___^ atau jangan-jangan habis banyak alasannya ialah sangkut di investasi Koperasi Langit Biru (investasi bodong yang membawa kabur dana nasabah lebih dari 6 trilyun) atau ECMC-gold yang membawa kabur dana investor sebanyak 4 trilyun. (silahkan anda cek beritanya lewat google)
gambar 2
Di gambar 2 diatas, ilutrasi pada pembelian KLBF diteruskan , pada tahun 2009 ini sudah mulai nampak perubahan yang signifikan, harga pada bulan desember 2009 sudah berada pada Rp.1.300/lembar.
Anda mungkin bingung, pada awalnya mulai pembelian di 2008 januari harga KLBF berada pada Rp.1.200/lembar dan kini hanya bertengger pada Rp.1.300/lembar , naik sedikit saja, namun imbas dari cara membeli cicil tadi sesudah dilakukan selama 2 tahun, bisa memperlihatkan return sebesar 69%.
Belum lagi arus kas yang didapatkan dari DEVIDEN (laba higienis yang dibagikan kepada pemegang saham , setiap tahun) yang pada tahun 2009 ini mendapatkan sebesar Rp.12,5/lembar dikalikan jumlah lembar saham yang dimiliki pada ketika deviden tersebut dibagikan 79.000 lembar maka mendapatkan total Rp.987.500, deviden yang diterima oleh investor yang membeli saham KLBF ini sama sekali tidak mengurangi jumlah lembar saham atau nilai saham yang dimiliki investor tersebut pada ketika itu.
Jerih payah dan detak jantung kencang selama tahun 2008 nampak nya sudah mulai terbayarkan, hingga ketika ini dengan return sebesar 69% sudah bisa melewati return pada ilustrasi emas tadi yang hanya bisa 53% dalam 4 tahun, belum lagi deviden yang didapat itu rasanya mirip obat penenang disaat kita membutuhkan dana cash namun tidak mau menjual aset yang dimiliki. Yah bagi saya sih tidak mengecewakan lah uang Rp.987.500 dalam setahun, bisa buat beli bakso berapa mangkok tuh wkwkwkwkw.
gambar 3
Nah......pada gambar 3 diatas, ilustrasi tahun 2010 .....saya yakin anda yang masih belum terjun di saham niscaya akan tercengang alasannya ialah dalam 3 tahun KLBF bisa memperlihatkan return sebesar 233%, harga saham pada desember 2010 berada pada harga Rp.3.250.Belum lagi dari deviden yang didapat pada tahun ini sebesar Rp.2.562.500. Sejak harga terendah pada tahun 2008 di posisi harga Rp.365 hingga dengan ketika 2010 ini sudah naik 790% hal ini terjadi bukan alasannya ialah keajaiban, namun alasannya ialah ditunjang dengan recovery perekonomian dunia dan pada ketika krisis financial 2008 ternyata negara indonesia bisa bertahan ditunjang oleh besarnya jumlah penduduk indonesia dan masyarakat indonesia yang sangat konsumtif.
Sampai pada gambar ke 3 ini tentu berbagai pilihan yang bisa dilakukan oleh investor saham tersebut, misalkan saja :
Sampai pada gambar ke 3 ini tentu berbagai pilihan yang bisa dilakukan oleh investor saham tersebut, misalkan saja :
- menjual sebanyak 61 lot (30.500 lembar ) diharga 3.500 sama dengan Rp.106.750.000 yang artinya seluruh modal pembelian sudah kembali dan siap di puterkan ditempat lain, namun masih tetap mempunyai sisa sebanyak 78.000 lembar saham di KLBF dan jikalau tahun depan deviden nya tetap sebesar Rp.25 maka akan mendapatkan sebesar Rp.1.950.000 dan yang indahnya lagi jikalau KLBF tetap menjadi perusahaan yang menguntungkan maka deviden akan tetap diterima setiap tahun nya.
- menjual 78.000 lembar saham yang bernilai 273jt namun masih menyisakan 30.500 lembar saham lagi, dan 273 juta nya dipakai untuk membeli emas atau property
- tetap ditahan hingga perusahaan ini mulai memperlihatkan gejala pelemahan pada sisi kinerja keuangan perusahaan.
gambar 4
Pada gambar ke 4 ini yaitu tahun 2011 , pada final tahun KLBF berada pada posisi 3.400 yang mana dalam 1 tahun terakhir ini tidak naik banyak hanya bergerak sempit diantara 3.250 - 3.400, namun deviden yang dibagikan pada tahun ini sebesar Rp.70/lembar terang jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp.25/lembar. Dengan deviden tersebut dan jumlah lembar saham pada bulan juni 2010 ini ada sebanyak 114.000 lembar maka total deviden yang didapat tahun ini ialah sebesar Rp.7.980.000 lumayanlah daripada pada ilustrasi emas tadi , sama sekali tidak ada arus kas tahunan yang didapatkan.
gambar 5
Pada gambar terakhir ini, mirip yang sanggup anda lihat, total return semenjak 2008 ialah sebesar 264% yang berasal dari capital gain (keuntungan atas naiknya harga saham) dengan total modal pembelian sebesar Rp.164.494.500 dan belum termasuk deviden. Untuk tahun 2012 ini saja KLBF kembali membagikan deviden sebesar Rp.95/lembar , dengan 123.000 lembar saham yang dimiliki maka total deviden ialah Rp.11.685.000 untuk tahun 2012 ini saja.
Jika dijumlah semenjak 2008 maka total deviden yang didapatkan ialah sebesar Rp.23.400.000, hingga dengan tahun 2012 ini jikalau seluruh saham KLBF ini dijual maka nilainya mencapai Rp.600.000.000 !!!
Setelah melihat ilustrasi diatas, terang tampak sekali bahwa betapa mudahnya mempunyai sebuah perusahaan yang mempu berjalan sendiri tanpa harus kita sebagai pemilik turut campur dalam aktivitas operasional sehari-harinya. Tidak perlu dipusingkan dengan urusan honor karyawan, tidak ada jam kantor bagi pemilik perusahaan, tidak dipusingkan dengan stock barang digudang, tidak perlu pusing mencari materi dasar untuk membuat produk yang nantinya akan dijual, tidak perlu juga dipusingkan dengan urusan ketenaga kerjaan. Jelas ini sama dengan jikalau kita membeli sebuah franchise (waralaba) bukankah itu slogan yang dijual oleh beberapa perusahaan waralaba, "milikilah bisnis yang sistemnya bekerja mencetak uang dan memperlihatkan kebebasan waktu bagi anda"
Jika dibandingkan dengan property, maka saya akan mengutip kata-kata dari mitra saya yang bunyinya kira-kira mirip ini "Saham itu menyerupai mempunyai sebuah rumah, yang disaat saya perlu uang maka saya hanya perlu menjual teras rumah saya saja untuk mendapatkan uang namun rumah itu tetap menjadi milik saya sepenuhnya, atau sebuah ruko 3 lantai yang sanggup saja jual lantai 3 nya saja namun masih tetap mempunyai tanah dan 2 lantai sisanya".
Semoga goresan pena saya kali ini sanggup memperlihatkan materi pertimbangan yang cukup bagi anda para pembaca yang gres saja ingin memutuskan menjadi investor saham atau gres saja mengenal saham namun masih ragu-ragu.
Good Luck ^o^
0 Response to "Investasi Emas Vs Franchise Saham"
Post a Comment