Pernah juga saya mendengar pendapat bahwa trading disaham sama dengan dagang, bukankah dalam dunia dagang , yang namanya stok mati (stok yang susah dijual) akan selalu ada.....jadi yah wajarlah kalau dagang saham juga ada saham yang belum bisa terjual dengan untung alangkah baiknya untuk ditahan saja terlebih dahulu.......toh nanti juga bisa naik lagi, jadi untuk apa stop lose atau cut lose (jual dengan posisi merugi).
Memang benar dalam hal dagang barang akan selalu ada stok mati, namun apabila modal dagang kita misalkan 100jt dan dari modal tersebut ada stok mati 60jt , bukankah malah sanggup menghambat pertumbuhan perjuangan tersebut. Memang sih bisa saja melaksanakan penyuntikan dana lagi , tapi apakah suntik dana gres akan menuntaskan persoalan .......? Selama pedagang tersebut tidak berguru dari kesalahan pembelian barang yang hingga menimbulkan terjadinya stok mati tadi, maka saya rasa percuma saja.
Pentingkah stoplose itu ?
Coba anda tanyakan kepada teman-teman lain yang masih punya saham :
BUMI diharga 2.500 yang kini hanya 700 (-72%)
TINS diharga 2.000 yang kini hanya 1.500 (-25%)
INCO diharga 4.500 yang kini hanya 2.700 (-40%)
ANTM 2.000 yang kini hanya 1.300 (-35%)
BISI 2.000 yang kini hanya 1.100 (-45%)
UNTR 28.000 yang kini hanya 19.700 (-29%)
KRAS 1.100 yang kini hanya 700(-36%)
ENRG diharga 180 yang kini hanya 90 (-50%)
UNSP diharga 250 yang kini hanya 125 (-50%)
KBRI diharga 150 yang kini hanya 50 (-66%)
ADRO diharga 2.000 yang kini hanya 1.400 (-30%)
Percuma saja saya menjelaskan seberapa pentingnya stoplose itu secara panjang lebar , kepada anda.
Karena hanya mereka yang masih punya saham-saham tersebut dengan harga diatas itu lah (nyangkut) yang bisa menjawab seberapa pentingkah stoplose itu.
Abaikan goresan pena ini jikalau anda bukan tipikal trader namun bertipikal investor ^o^
0 Response to "Pentingkah Stop Lose Itu "
Post a Comment