Butuh waktu satu setengah jam bagi kapten Francesco Schettino untuk memutuskan bahwa pengumuman darurat sanggup disampaikan kepada para penumpang. Dan hal ini diperparah lagi dengan tidak adanya latihan keadaan darurat yang semestinya diadakan 1 hari sebelum kapal berangkat, sehingga keadaan ini menciptakan para penumpang menjadi bertambah panik yang mana mereka semua tidak mengetahui dimanakah lokasi pertemuan dalam kapal tersebut untuk kondisi darurat ibarat ini, menurut rekaman video amatir yang didapatkan, aneka macam penumpang yang kebingungan untuk menghadapi kondisi ini, banyak penumpang yang hanya memegang jaket pelampung mereka ditangan dan tidak menggunakannya alasannya bingung.
Dengan keadaan ibarat ini, kapal yang miring 20 derajat, sangat beresiko sekali untuk menurunkan kapal sekoci. Sisi kapal yang lebih bersahabat (sisi kanan) dengan permukaan air maritim akan menyebabkan resiko kapal sekoci yang sanggup tertindih oleh kapal dan sisi kapal yang jauh (sisi kiri) akan menyebabkan problem sulitnya menurunkan kapal sekoci yang akan tersangkut oleh tubuh kapal.
Sampai pada keadaan ibarat ini sanggup terlihat bahwa sistem penanggulangan tragedi pada kapal ini sangatlah buruk, yang mana dari kapten terang terlihat bahwa lambat dalam mengambil keputusan untuk mendeklarasikan keadaan darurat, lalu buruknya pengaturan awak kapal terhadap para penumpang untuk sanggup hingga pada area pertemuan darurat didalam kapal.
Yang lebih menyedihkan lagi yaitu pada ketika gres setengah penumpang saja yang berada di kapal sekoci, pihak pelabuhan Giglio menelpon kapten kapal Schettino dan mendapati bahwa sang kapten telah berada di kapal sekoci dengan masih menyisakan aneka macam penumpang yang masih terperangkap didalam kapal.
hmm....kapten melarikan diri :)) lol
bersambung.....
0 Response to "Karamnya Costa Concordia & Karamnya Portfolio (2)"
Post a Comment